Kamis, 23 Juli 2015

Teori Perkembangan Kognitif Piaget

I.     Teori Perkembangan Kognitif dari Piaget

Jean Piaget (1896-1980), seorang psikolog berkebangsaan Swis, mengajukan sebuah teori penting mengenai perkembangan kognitif. Piaget's Theory menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia. Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif berlangsung dalam urutan empat tahap perkembangan kognitif yang mengikuti usia anak. Dan setiaptahap yang terkait usia ini mengandung cara berfikir yang berbeda. Cara berfikir atau cara memahami dunia yang berbeda inilah yang membuat sebuah tahap lebih tinggi dibanding tahap yang lain-HANYA sekadar memiliki informasi yang lebih banyak tidak berarti membuat pemikiran seseorang lebih tinggi. Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget:
  1. Tahap Sensorimotor (lahir-2 tahun)
  2. Tahap Praoperasional (2 tahun-7 tahun)
  3. Tahap Operasional Konkret (7 tahun-11 tahun)
  4. Tahap Operasional Formal (11 tahun-15tahun)


Jean_Piaget
Tahap Perkembangan Kognitif Piaget



Tahapan dalam teori Piaget dapat jelas kita pahami melalui keterangan yang ada dalam Tabel I., namun untuk lebih jelasnya simak ya penjelasannya dibawah ini.!

Tahap pertama yakni tahap sensori motor merupakan tahap perkembangan kognitif yang berlangsung sejak kita lahir hingga berusia 2 tahun. Cara kita memahami dunia masih berada di titik awal dimana di tahap ini bayi memahami sesuatu dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris/indrawi (seperti melihat dan mendengar) dengan gerakan atau tindakan fisik dan motorik. Di awal tahap ini bayi memperlihatkan gerakan yang berupa-sekadar refleks. Di akhir tahap bayi mengembangkan pola-pola sensorimotor dan mulai menggunakan simbol" tertentu. Pemahaman terhadap objek atau suatu benda yaitu object permanence, dimana bayi menganggap benda itu permanen masih tetap di tempatnya meski sudah tidak dapat dilihat, didengar, atau disentuh.

Tahap kedua yaitu tahap praoperasional yang berlangsung di usia 2 hingga 7 tahun. Tahap ini juga disebut tahap intuitif karena anak tampaknya merasa yakin terhadap pengetahuan dan pemahaman mereka tetapi tidak menyadari bagaimana mereka bisa mengetahui hal-hal yang mereka ketahui tersebut. Di tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata, bayangan-bayangan, dan gambar-gambar. Namun di tahap ini anak belum dapat apa yang disebut operasi(operation) sehingga disebut tahap praoperasional.

Tahap ketiga ialah tahap operasional konkret yang berlangsung antara usia 7 hingga 11 tahun. Pada tahap ini anak sudah dapat melakukan operasi yang melibatkan objek-objek, berfikir secara logis-sejauh diterapkan dalam contoh-contoh yang spesifik da konkret. Jadi anak di usia ini sudah mampu berfikir secara logis asalkan objeknya berupa benda konkrit yang dapat dilihat atau disentuh, namun untuk hal-hal yang bersifat abstrak dan wujudnya tidak dilihat langsung anak pada tahap ini akan mengalami kesulitan untuk memahaminya.

Dan Tahap terakhir atau tahap keempat dalam teori ini ialah tahap operasional formal yang berlangsung dari usia 11 tahun hingga 15 tahun. Di tahap ini remaja (karena sudah masuk usia remaja) lebih bersifat abstrak, idealis, dan logis. Remaja dapat mengembangkan hipotesis untuk memecahkan masalah dan menarik kesimpulan secara sistematis.

Setelah mengetahui tahapan-tahapan dalam Teori Perkembangan Kognitif oleh Piaget diatas, perlu juga kita mengetahui kontribusi teori ini dan juga kritikan-kritikan untuk teori ini. 

nah, untuk kontribusinya sendiri teori ini menyajikan suatu pandangan yang positif mengenai perkembangan, menekankan pada pemikiran yang disadari. sama seperti Teori Vygotsky, Teori ini juga menekankan pada usaha aktif individu untuk menyusun pemahamannya dan menekankan pentingnya kajian terhadap perubahan perkembangan dalam pemikiran.
sedangkan.. krititik-kritik yang dilontarkan untuk teori ini antara lain: perkembangan kognitif tidak berlangsung dalam tahapan-tahapan seperti yang dikemukakan dalam teori ini. selain itu teori ini-seperti teori kognitif lainnya-tidak memberi perhatian yang memadai terhadap variasi individual dalam perkembangan kognitif ((mungkin untuk anak yang jenius atau anak yang tergolong retardasi/ ber-IQ rendah)) dan kurang memberi perhatian pada pemikiran yang tidak disadari.

Sekian :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar