Senin, 27 Juli 2015

Teori Psikoseksual Sigmund Freud

SIGMUND FREUD DAN TEORI PSIKOSEKSUAL



Sigmund Freud (1856-1939) merupakan seorang Austria keturunan Yahudi. Ia merupakan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Teori Psikoanalisis oleh Freud yaitu teori Psikoseksual -merupakan teori perkembangan yang bisa di bilang kontroversial.

Teori Psikoseksual didasarkan atas pengalamannya dalam menangani kehidupan mental pasien-pasiennya. Ketika Freud mendengarkan, menggali, dan menganalisis pasien-pasiennya, ia menjadi yakin bahwa masalah mereka bersumber dari pengalaman-pengalaman di masa awal kehidupan. Sebagai seorang dokter yang mengambil spesialisasi di bidang Neurologi, Freud meluangkan sebagian besar masa hidupnya di Wina. Menjelang akhir karirnya ia pindah ke London untuk melarikan diri dari rezim Nazi yang anti-Yahudi.



Tahap-tahap psikoseksual  terbagi ke dalam lima tahap, dimana di setiap tahap perkembangan individu memperoleh kenikmatan di suatu bagian tubuh tertentu.
Lihat tabel di bawah!

Tahap_Freudian
Tabel I. Tahap-Tahap Perkembangan oleh Freud


  • Tahap Oral / oral stage ialah tahap perkembangan Freudian yang pertama. Berlangsung di 18 bulan pertama sejak anak lahir. Pada tahap ini, kenikmatan bayi dipusatkan di daerah mulut, misalnya dengan menghisap, mengunyah, menggigit.

    Pernahkah kamu melihat bayi yang menghisap jempolnya? Atau saat bayi baru tumbuh gigi bayi akan senang menggigit mainannya? Kamu juga pasti pernah melihat bayi yang memuntahkan makanan, hal itu karena si bayi merasa makanan tidak nikmat. Jadi jelas bahwa pada tahap ini pusat kenikmatan anak terletak di mulutnya.




  • Tahap Anal / anal stage merupakan tahap Freudian kedua yang berlangsung dari usia 18 bulan hingga 3 tahun. Pada tahap ini kenikmatan terbesar pada anak adalah di daerah anus atau di fungsi pengeluaran yang terhubung dengan anus. Mengeluarkan feses menghilangkan perasaan tekanan yang tidak menyenangkan dari akumulasi sisa makanan.
Pada tahap ini biasanya orang tua akan mengajarkan latihan defakasi/ toilet training. Nah, jika orang tua dalam melatih terlalu bersikap keras, maka anak akan menahan fesesnya dan mengalami sembelit atau susah buang air besar, sementara orang tua yang tidak mengajarkan toilet training anak akan melampiaskan ketegangannya dengan membuat feses di waktu dan tempat yang tidak tepat atau sembarangan.

Hal tersebut bisa berdampak buruk kedepannya. Namun jika orang tua mengajarkan toilet training dengan sifat membimbing yang baik akan berdampak baik pula kedepannya, misalnya anak akan menjadi lebih disiplin atau terarah.






  • Tahap Falik / phallic stage ialah tahap Freudian ketiga yang berlangsung di usia 3 hingga 6 tahun. Di tahap ini kenikmatan terbesar pada anak dipusatkan di daerah genital.
    Di tahap ini ada yang di sebut odipus kompleks yaitu kateksis objek kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan menyingkirkan ayahnya. Dan anak perempuan ingin memiliki ayahnya dan menyingkirkan ibunya. Atau anak laki-laki ingin seperti ayahnya dan anak perempuan ingin seperti ibunya.



  • Tahap Laten / latency stage ialah tahap perkembangan Freudian keempat yang berlangsung di usia 6 tahun hingga masa pubertas (usia wajib sekolah). Anak menekan semua minat dalam hal seksualitas serta mengembangkan keterampilan sosial dan intelektualnya.


  • Tahap Genital / genital stage ialah tahap Freudian yang terakhir atau kelima yang berlangsung sejak masa remaja hingga masa selanjutnya. Tahap genital adalah masa kebangkitan seksual. 
Pada tahap ini impuls seks mulai disalurkan ke objek di luar, misalnya seperti berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, menyiapkan karir, cinta lain jenis hingga menyiapkan pernikahan dan membentuk keluarga sendiri. Tahap ini berlangsung hingga individu tutup usia...






______________

TeoriFreud telah mengalami revisi yang penting dari sejumlah ahli teori psikoanalisis (Bornstemn, 2003 : Luborsky, 2000). Sebagian besar psikoanalisis kontemporer menyatakan bahwa pikiran yang tidak disadari memainkan peranan yang lebih besar dibandingkan yang digambarkan oleh Freud, (seperti tahapan Erikson).
sekian . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar