Minggu, 26 Juli 2015

DEFENISI KEBUDAYAAN MENURUT BEBERAPA AHLI

Budaya berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu bhud yang artinya budi. Sehingga budaya diartikan sebagai hasil budi daya cipta manusia. Sedangkan Kebudayaan berasal dari kata buddhayah (bentuk jamak dari) yang berarti budi atau akal. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai keseluruhan gagasan, karya, dan akal budi manusia yang diciptakan dengan sengaja dan terus dikembangkan demi kebutuhan dan kepuasan manusia.

Kebudayaan sama dengan cultuur (bahasa Belanda) dan culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin Colere yang berarti : mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah pertanian (bertani). Jadi, kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan atau hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan cara belajar.


Bagi Ilmu Sosial, kebudayaan adalah seluruh dari kelakuan dan hasil manusia, kelakuan yang diatur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan belajar yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan adalah tingkah laku yang harus dipelajari oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Antropologi Budaya, kebudayaan adalah cara orang bersikap dan bertingkah laku yang dipelajari, yang indah dan menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta hasilnya.



__________________
DEFENISI KEBUDAYAAN MENURUT BEBERAPA AHLI


  • Ahli antropologi Indonesia, Koentjaraningrat (1979 : 193) mendefenisikan kebudayaan sebagai "keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar".

  • Moh. Hatta mendefenisikan kebudayaan sebagai "ciptaan hidup dari suatu bangsa".

  • M.M. Djojodiguno mendefenisikan kebudayaan merupakan "daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa". (Asas-Asas Sosiologi, 1958)

  • Mangunsarkoro mendefenisikan kebudayaan sebagai "segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya".

  • Sutan Takdir Alisyahbana mendefenisikan kebudayaan sebagai "manifestasi dari cara berpikir".

  • Ahli sosiologi Indonesia, Selo Soemarjan (Soemarjan dan Soemardi, 1964: 113), mendefenisikan kebudayaan sebagai "semua hasil dari karya, rasa, dan cipta masyarakat".

  • Parimin Hadi Parwanto mendefenisikan kebudayaan sebagai "segala ciptaan manusia yang sesungguhnya merupakan usaha dan memberi bentuk serta susunan baru alam pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohani".

  • Drs. Sidi Gazalba mendefenisikan kebudayaan merupakan "cara berpikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari seseorang atau segolongan manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang atau suatu waktu".

  • E.B Taylor seorang ahli antropologi dalam bukunya Primitive Culture mendefenisikan kebudayaan sebagai "keseluruhan kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat".

  • R. Linton dalam bukunya The Cultural background of Personality mendefenisikan kebudayaan sebagai "konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil diteruskan oleh anggota dari masyarakat tersebut".

Ralph Linton mendefenisikan kebudayaan adalah "sifat sosial turun temurun man's social heredity".




  • Alfred North Whitehead menyatakan bahwa kebudayaan adalah "karya akal budi".

  • J.P.H Dryvendak menyatakan bahwa kebudayaan adalah "keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan hasilnya tersusun dalam kehidupan masyarakat".

  • C. Kluckhon dan W.H. Kelly mendefenisikan kebudayaan sebagai " hasil tanya jawab dengan ahli antropolgi, ahli hukum, ahli psikologi, ahli sejarah yang ekspisit, implisit, rasional, irasional yang terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman-pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.

  • M.J. Langeveld mendefenisikan kebudayaan sebagai " aktivitas yang manusiawi dan rohani sifatnya".

  • Zoet Mulder mendefenisikan kebudayaan sebagai " perkembangan segala kemungkinan dan kekuatan kodrat,  terutama kodrat manusia di bawah pembinaan akal budi".

  • K.A Hidding mendefenisikan kebudayaan sebagai "pengolahan alam".

  • Dawson dalam bukunya Age of the Gods menyatakan bahwa kebudayaan adalah "cara hidup bersama".

  • Melville J. Herskovits seorang ahli antropologi Amerika menyatakan bahwa kebudayaan adalah "bagian dari lingkunngan buatan manusia".

  • Clifford Geertz mendefenisikan kebudayaan sebagai "suatu mekanisme kontrol yang akan mengendalikan pola tingkah laku anggota masyarakat pendukungnya".






Prof. M.M. Djojodiguno menjelaskan bahwa yang dimaksu dengan:
Cipta  : merupakan kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan.

Karsa : merupakan kerinduan manusia untuk menginsafi tentang hal sangkaan, peran dari mana manusia sebelum lahir, dan kemana manusia mati.

Rasa  : merupakan kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan baginya untuk menikmati keindahan, manusia merindukan keindahan, dan menolak keburukan.



Sekian. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar