Senin, 27 Juli 2015

Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson

TEORI PSIKOSOSIAL ERIKSON
Erik Erikson (1902-1994) mengakui kontribusi Sigmund Freud namun ia menganggap bahwa Freud keliru dalam menilai sejumlah dimensi penting dalam perkembangan. Erikson (1950, 1968) mengajukan serangkaian tahap-tahap psikososial atau psychosocial stages. 

Teori Psikososial merupakan salah satu dari teori perkembangan psikoanalisis. Jika menurut Freud (psikoseksual) motivasi utama manusia pada hakikatnya bersifat seksual, maka menurut Erikson motivasi utama manusia bersifat sosial dan mencerminkan hasrat untuk bergabung dengan manusia lain. 

Dan menurut Erikson perubahan 'dalam perkembangan' berlangsung sepanjang masa hidup. Sementara menurut Freud kepribadian dasar kita dibentuk selama lima tahun pertama dari kehidupan.


Menurut teori Erikson ini, kemajuan manunisa dicapai melalui delapan tahap perkembangan yang berlangsung seumur hidup. Dimana pada tiap tahapnya individu dihadapkan pada sebuah krisis yang merupakan suatu tugas perkembangan yang harus diselesaikan.

Jika individu berhasil menyelesaikan krisis/ tugas perkembangan yang dihadapinya maka perkembangannya dikatakan sehat. Semakin berhasil individu menyelesaikan krisis yang dihadapi, semakin sehat perkembangan individu tersebut (Hopkins, 2000).


Lihat tabel tahap-tahap Erikson dibawah ini !

Psikososial_Erik_Erikson
Tabel I. Tahap Perkembangan Psikoanalisis Erikson














Seperti yang kita lihat di Tabel I., perkembangan dibagi ke dalam 8 tahapan kehidupan.
  • Tahap pertama perkembangan psikososial  yaitu Kepercayaan versus Ketidakpercayaan.
 
  • Tahap kedua yaitu Otonomi versus Malu dan ragu-ragu.
 
  • Tahap ketiga yaitu Prakarsa versus Rasa Bersalah.
 
  • Tahap keempat yaitu Tekun versus Rendah diri.
 
  • Tahap kelima yaitu Identitas versus Kebingungan.
 
  • Tahap keenam yaitu Keintiman versus Keterkucilan.
 
  • Tahap ketujuh yaitu Bangkit versus Stagnasi.
 
  • Tahap kedelapan yaitu Integritas versus Kekecewaan.

Teori Psikoseksual Sigmund Freud

SIGMUND FREUD DAN TEORI PSIKOSEKSUAL



Sigmund Freud (1856-1939) merupakan seorang Austria keturunan Yahudi. Ia merupakan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Teori Psikoanalisis oleh Freud yaitu teori Psikoseksual -merupakan teori perkembangan yang bisa di bilang kontroversial.

Teori Psikoseksual didasarkan atas pengalamannya dalam menangani kehidupan mental pasien-pasiennya. Ketika Freud mendengarkan, menggali, dan menganalisis pasien-pasiennya, ia menjadi yakin bahwa masalah mereka bersumber dari pengalaman-pengalaman di masa awal kehidupan. Sebagai seorang dokter yang mengambil spesialisasi di bidang Neurologi, Freud meluangkan sebagian besar masa hidupnya di Wina. Menjelang akhir karirnya ia pindah ke London untuk melarikan diri dari rezim Nazi yang anti-Yahudi.



Tahap-tahap psikoseksual  terbagi ke dalam lima tahap, dimana di setiap tahap perkembangan individu memperoleh kenikmatan di suatu bagian tubuh tertentu.
Lihat tabel di bawah!

Tahap_Freudian
Tabel I. Tahap-Tahap Perkembangan oleh Freud


  • Tahap Oral / oral stage ialah tahap perkembangan Freudian yang pertama. Berlangsung di 18 bulan pertama sejak anak lahir. Pada tahap ini, kenikmatan bayi dipusatkan di daerah mulut, misalnya dengan menghisap, mengunyah, menggigit.

    Pernahkah kamu melihat bayi yang menghisap jempolnya? Atau saat bayi baru tumbuh gigi bayi akan senang menggigit mainannya? Kamu juga pasti pernah melihat bayi yang memuntahkan makanan, hal itu karena si bayi merasa makanan tidak nikmat. Jadi jelas bahwa pada tahap ini pusat kenikmatan anak terletak di mulutnya.




  • Tahap Anal / anal stage merupakan tahap Freudian kedua yang berlangsung dari usia 18 bulan hingga 3 tahun. Pada tahap ini kenikmatan terbesar pada anak adalah di daerah anus atau di fungsi pengeluaran yang terhubung dengan anus. Mengeluarkan feses menghilangkan perasaan tekanan yang tidak menyenangkan dari akumulasi sisa makanan.
Pada tahap ini biasanya orang tua akan mengajarkan latihan defakasi/ toilet training. Nah, jika orang tua dalam melatih terlalu bersikap keras, maka anak akan menahan fesesnya dan mengalami sembelit atau susah buang air besar, sementara orang tua yang tidak mengajarkan toilet training anak akan melampiaskan ketegangannya dengan membuat feses di waktu dan tempat yang tidak tepat atau sembarangan.

Hal tersebut bisa berdampak buruk kedepannya. Namun jika orang tua mengajarkan toilet training dengan sifat membimbing yang baik akan berdampak baik pula kedepannya, misalnya anak akan menjadi lebih disiplin atau terarah.






  • Tahap Falik / phallic stage ialah tahap Freudian ketiga yang berlangsung di usia 3 hingga 6 tahun. Di tahap ini kenikmatan terbesar pada anak dipusatkan di daerah genital.
    Di tahap ini ada yang di sebut odipus kompleks yaitu kateksis objek kepada orang tua yang berlawanan jenis serta permusuhan terhadap orang tua sejenis. Anak laki-laki ingin memiliki ibunya dan menyingkirkan ayahnya. Dan anak perempuan ingin memiliki ayahnya dan menyingkirkan ibunya. Atau anak laki-laki ingin seperti ayahnya dan anak perempuan ingin seperti ibunya.



  • Tahap Laten / latency stage ialah tahap perkembangan Freudian keempat yang berlangsung di usia 6 tahun hingga masa pubertas (usia wajib sekolah). Anak menekan semua minat dalam hal seksualitas serta mengembangkan keterampilan sosial dan intelektualnya.


  • Tahap Genital / genital stage ialah tahap Freudian yang terakhir atau kelima yang berlangsung sejak masa remaja hingga masa selanjutnya. Tahap genital adalah masa kebangkitan seksual. 
Pada tahap ini impuls seks mulai disalurkan ke objek di luar, misalnya seperti berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, menyiapkan karir, cinta lain jenis hingga menyiapkan pernikahan dan membentuk keluarga sendiri. Tahap ini berlangsung hingga individu tutup usia...






Minggu, 26 Juli 2015

TEORI PSIKOANALISIS

Teori Psikoanalisis ini menekankan proses perkembangan terutama berlangsung secara tidak disadari atau di luar kesadaran dan sangat diwarnai oleh emosi.

Para ahli psikoanalisis juga menekankan bahwa pengalaman di masa awal dengan orang tua memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan, khususnya teori Psikoanalisis oleh Freud. Pemahaman sepenuhnya mengenai perkembangan hanya akan dicapai melalui analisis terhadap makna-makna simbolis dari perilaku serta menelaah pikiran yang lebih dalam (Bornstein , 2003).


Teori perkembangan yang masuk ke dalam teori Psikoanalisis yaitu:


untuk lebih jelasnya simak dari link diatas ya. . 




note:
1. Teori psikososial lebih menekankan proses-proses emosional, sedangkan teori psikoseksual menekankan proses-proses emosional dan biologis dalam melihat perkembangan.
2.  Jika menurut Freud (psikoseksual) motivasi utama manusia pada hakikatnya bersifat seksual,
Maka menurut Erikson motivasi utama manusia bersifat sosial dan mencerminkan hasrat untuk bergabung dengan manusia lain.
3.   Menurut Erikson (psikososial) perubahan 'dalam perkembangan' berlangsungg sepanjang masa hidup. Sementara menurut Freud kepribadian dasar kita dibentuk selama lima tahun pertama dari kehidupan.






DEFENISI KEBUDAYAAN MENURUT BEBERAPA AHLI

Budaya berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu bhud yang artinya budi. Sehingga budaya diartikan sebagai hasil budi daya cipta manusia. Sedangkan Kebudayaan berasal dari kata buddhayah (bentuk jamak dari) yang berarti budi atau akal. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai keseluruhan gagasan, karya, dan akal budi manusia yang diciptakan dengan sengaja dan terus dikembangkan demi kebutuhan dan kepuasan manusia.

Kebudayaan sama dengan cultuur (bahasa Belanda) dan culture (bahasa Inggris) berasal dari perkataan latin Colere yang berarti : mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah pertanian (bertani). Jadi, kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan atau hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang diperoleh dengan cara belajar.


Bagi Ilmu Sosial, kebudayaan adalah seluruh dari kelakuan dan hasil manusia, kelakuan yang diatur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan belajar yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan adalah tingkah laku yang harus dipelajari oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Antropologi Budaya, kebudayaan adalah cara orang bersikap dan bertingkah laku yang dipelajari, yang indah dan menjadi adat kebiasaan masyarakat beserta hasilnya.



Sabtu, 25 Juli 2015

PENGERTIAN SEJARAH MENURUT AHLI

Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadarminta menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian berikut:
  1. Sejarah berarti silsilah atau asal-usul
  2. Sejarah berarti kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
  3. Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau


Moh. Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut :
  • Jumlah perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
  • Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita
  • Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita


Dari kedua defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sejarah dapat dipandang sebagai 1. Ilmu dan dipandang sebagai 2. Kejadian atau peristiwa dan 3. Asal-usul
Adapula yang mengatakan sejarah sebagai suatu seni dan lain sebagainya (dibahas dalam postingan berikutnya)




Sementara Sejarawan terkenal Langlois - Seignobos merumuskan sejarah sebagai apa yang disusun atau dikonstruksikan dari dokumen atau juga sejarah adalah penggunaan dokumen menurut pengetrapan tertentu.